Sabtu, November 12, 2011

HATE THIS CONDITION

Nite FCV, selamat malam dear, selamat malam . . . . . . . .
Kurang lebih tiga bulan aku tak menampakan diri pada kalian, tiga bulan juga aku tak melihat kalian, mencium kalian, bermain bersama kalian, duduk bersama kalian, jalan bersama kalian dan bercanda gurau bersama kalian seperti yang kita lalui tiga bulan lebih yang lalu saat semua masih bersama. 
Disini aku merasa kehilangan, merasa kehilangan aktivitas rutin yang ku lakukan bersama kalian dulu, dan disini masih sangat terasa asing teman, sangat asing bagiku. Ketika pagi datang, suasana yang begitu berbeda kutemui disini. Bisa dibilang aku cukup menderita disini, aku cukup merasakan hal yang ingin ku hentikan secepatnya meski itu mustahil, dan aku ingin ini semua berakhir, selamanya bahkan secepatnya teman. 
Kalian tau teman, ketika rasa didalam dada ini memuncak dan tak dapat ku pendam sendirian, meski aku bisa tapi ini sangat sakit, aku ingin melumpahkan dan membaginya kepada kalian, tapi ini mustahil teman, mungkin kalian tak akan paham tentang kondisi ini, suatu pelajaran hebat menurutku pribadi. Suatu pelajaran yang memberikanku arti untuk tidak selalu berharap pasti, suatu pelajaran yang membina dada ku untuk menahan rasa ini. Ini melebihi perasaan apapun, perasaan yang kubuat sendiri dan kumanjakan sendiri, perasaan yang akan terus menerus mengusik hari-hariku dan perasaan yang tak dapat kubuang meski aku sudah cukup berusaha. 
Ketika mendengar dan melihat kalian sedang bersama, satu yang selalu ada dipikiranku teman, kenapa aku memilih jalan ini kemarin ? Kenapa aku tak menunggu untuk ini ? Dan itu yang selalu menjadi pikiranku. Aku juga sering iri ketika kalian mengekspos kebersamaan kalian ketika sedang bersama, mungkin kalian tak pernah tau bahkan tak ingin tau keadaanku. Aku sungguh sungguh iri teman. Aku selalu tak menghiraukan kalian ketika kalian sedang bersama seperti kemarin, karena mungkin sifat burukku kemarin belum sepenuhnya hilang, sifat buruk yang kalian pasti tau, sifat buruk yang pernah mencoba untuk membubarkan persahabatan ini. 
Disini tak ada satupun yang bisa kupercaya untuk mengeluarkan satu persatu rahasiaku, tak ada satupun yang bisa menenangkan pikiranku seperti kalian, dan tak ada satupun yang bisa mendengarkan unek-unekku. Aku mencoba untuk bertahan teman, mencoba sekuat apapun, mencoba tegar seperti apa yang ayahku bilang, tapi itu begitu lelah, begitu sakit untuk kusimpan sendiri, dan membuat dada ini seperti terhempas dari ketinggian yang paling tinggi. Sebuah rasa yang kalian sendiri tak akan pernah tau bagaimanapun bentuknya, sebuah hal yang paling ku benci seumur hidup teman. 
Disini kemandirianku teruji, semua ku kerjakan sendiri, semua kulalui sendiri tanpa seorangpun, meski ada beberapa orang yang dapat membuatku tersenyum bahkan tertawa terbahak-bahak tapi itu belum dapat mengurangi beban yang kupendam selama disini, karena rasa ini belum keluar seutuhnya teman. 
Aku selalu merindukan hari-hari kemarin, hari dimana aku selalu membuat janji untuk bertemu kalian, hari dimana kita selalu bersama dalam sehari dan hari dimana kita berenam mengeluarkan air mata itu. Air mata pertama ku untuk sebuah persahabatan. Aku juga tak akan melupakan janji itu, janji kelingking yang kita buat bersama, janji kelingkin yang pasti akan mempersatukan kita 5 tahun lagi. 

Teman, disini aku sungguh-sungguh merindukan keadaan kemarin, keadaan kita bersama, sungguh aku ingin kita tetap menjadi teman, bahkan keluarga. Aku rindu hari kemarin teman.