Minggu, September 11, 2011

RESMI MAHASISWI

Yuhuuuuuu, setelah berbulan-bulan saya menunggu ini akhirya besok 12 sept'11 saya resmi KULIAH. Setelah pembujukan yang benar-benar sangat susah dan penuh dengan beberapa janji pada kedua orangtua saya, yang sebenarnya tidak mengizinkan saya untuk kuliah di kampus semua seniman itu, akhirnya kedua orangtua saya luluh dan memberikan izin walau dengan beberapa syarat. Sangat bersyukur sama yang diatas ALLAH SWT karena mengabulkan doa saya. Besok adalah kuliah perdana saya, yang tak tau bagaimana keadaan kampus besok, baikkah, seramkah, atau bagaimana ? hmmmm . . . .. .
Setelah perjuangan panjang untuk masuk kampus ini, dari mulai pendaftaran yang mengeluarkan banyak uang untuk jasa pengiriman, ya. . . . jasa pengiriman alias penggunaan jasa TIKI. Sebenarnya saya bingung atau bagaimanalah keadaanya, saya seperti tidak niat untuk kuliah disana, karena dari mulai pendaftaran sampai dengan daftar ulang yang mengurusnya adalah tante saya adik ibu saya (untung saat test bukan tante juga). Mungkin karena beliau baik hati, jadi beliau mau dan ikhlas membantu saya untuk masuk ke kampus ini. Saya juga bingung kenapa pada akhirnya saya berminat lagi untuk masuk ke kampus ini, setelah kemarin saya harus melupakan untuk masuk kesana, tapi karena mungkin dan mungkin inilah jodoh yang diberikan ALLAH kepada saya, maka dari itu saya harus masuk sana. Dengan diam-diam mencari info di website kampusnya, dan bertanya-tanya kepada seseorang yang kuliah disana akhirnya saya mendapatkan info kapan pendaftaran dibuka dan bla bla bla. . . . . . . .
Setelah mendapatkan infonya dan berunding dengan saudara saya yang penah kuliah disana tapi tidak menamatkan diri alias mundur, akhirnya saya memberanikan diri untuk bicara kepada ayah saya. Dengan hati yang was-was seperti orang yang takut di tolak cintanya saya pun menemui beliau yang saat itu sedang duduk-duduk di teras depan rumah dengan memakai sarung dan kaos dalam saja sambil memegang rokok dengan cerutu yang biasa digunakannya saat merokok, dan di siang yang sangat menyengat itu saya pun akhirnya memberanikan diri. Dengan beberapa pendahuluan terlebih dahulu sambil menyari sela-sela untuk masuk ke topik utama dan setelah lumayan lama, akhirnya saya masuk ke topik utama. Saya pun mulai masuk ke proses pembujukkan, awalnya beliau setuju dan langsung menyuruh saya mengambil ponselnya untuk bertanya ke pihak kampus kapan penutupan pendaftaran terakhir yang sebenarnya saya sudah tau sebelumnya . . .hihihi . . . Saat itu hati saya sangat-sangat bahagia, seperti seorang yang diterima cintanya. Tapi setelah beberapa hari berikutnya beliau tiba-tiba tidak mengizinkan karena faktor tempat yang sangat jauh, faktor lingkungan kampus yang dikenal sangat bebas lah, faktor saya anak bungsu yang tak boleh jauh dari orang tua lah (maybe). Dengan hati yang sangat tercabik-cabik saya pun mengurungkan niat saya untuk masuk kampus ini, dan mulai mencari-cari kemanakah saya harus kuliah? sungguh confuse saat itu. Mungkin hidayah dari ALLAH saya akhirnya meyakinkan kembali ayah saya untuk masuk ke kampus ini. Dan akhirnya beliau setuju dan mengizinkan saya untuk mengikuti test masuknya, ibu saya juga setuju meski sedikit meragukan untuk mengizinkan saya karena saya yang tiap hari tidur dengannya dan takut saya disini menderita. Dan akhirnya saya mempersiapkan apa-apa saja syarat yang harus di berikan kepada pihak kampus untuk mendapatkan nomor peserta, dengan melalui jasa tiki saya mengirimkannya kepada tante saya yang tinggal di bogor karena bila saya harus mendaftarkan sendiri saya harus tinggal lama disana sampai test masuk dan karena saya tidak betah tinggal lama dirumah orang walaupun keluarga akhirnya saya menggunakan cara ini. Dengan beberapa kali saya pergi ke tempat jasa pengiriman itu yang mungkin membuat orang yang bekerja disana bosan melihat wajah saya yang selalu datang datang dan datang, akhirnya sampailah saya di penghujung acara *lah ko acara* lanjuuuuut . . . .. Saya yang dari daerah yang bukan anak pejabat, dan pengusaha terkaya yang tak pernah merasakan holiday yang sesungguhnya*laaaah?*, karena saya hanya anak seorang guru yang lebih mulia dibandingkan pengusaha atau pejabat itu, saya pun tak pernah naik pesawat terbang dan apalah itu orang menyebutnya *hah?* Sebelumnya saya dan saudara saya sudah membuat planing untuk pergi berdua ke ibukota karena dia lebih berpengalaman dari pada saya. Setelah menentukan tanggal dan pemesanan tiket PP pun sudah dibeli, saya akhirnya pergi dari daerah saya menuju provinsi karena di tanah kelahiran saya tidak ada bandara atau airport dan sejenisnya. Namun, ditengah-tengah perjalan saudara saya menelpon ayah saya dan memberitahu bahwa dia tidak bisa ikut karena tanggal saya test bersamaan dengan tanggal dia yudisium yang saya sendiri baru tau artinya itu yang kata ayah saya sidang sebelum wisuda. Akhirnya, dengan berat hati ayah saya membiarkan saya pergi sendiri, dan merelakan uang tiket saudara saya itu lenyap. Diantarlah saya sampai ruang tunggu, karena takut saya sendirian disana dan mungkin bakal tersesat *saya sudah 17 tahun pa* akhirnya ayah saya mencari orang yang satu pesawat dengan saya, setelah lama mencari sambil menunggu keberangkatan saya, tiba-tiba ada seorang wanita yang satu pesawat dengan saya, karena si wanita itu ingin masuk keruang tunggu di dalam saya pun harus berpisah dengan ayah saya, dan disanalah saya merasakan kehilangan dan tau bagaimana rasa berpisah jarak dengan orang tua, *ooohhh menyedihkan*. Karena waktu keberangkatan saya masih 15 menit lagi, dan karena saya juga belum memperkenalkan diri kepada wanita itu akhirnya kita berkenalan satu sama lain, sambil berbincang-bincang tentang segalanya.
Dan tibalah saya di hari penentuan, hari dimana otak saya diajak untuk berfikir lagi, dimana saya akan menemukan sebuah pertanyaan lagi yang setelah sekian lama tidak pernah menjawab sebuah pertanyaan. Pertanyaan yang unik " MENGAPA ANDA MEMILIH FAK . . . . . . .  JUR . . . .." saya pun menjawab bla bla bla. Ada dua test, satu tertulis dan satu wawancara, setelah test tertulis kita diberi waktu beberapa menit istirahat sebelum wawancara dan di saat itulah saya berkenalan dengan teman-teman baru saya, yang mempunyai beberapa perbedaan dari mulai agama, suku, adat, dan untung tidak bangsa (hahahahha). Setelah semua selesai saya pun berajak menemui tante saya dan pulang ke bogor. Setelah saya rasa semua urusan saya di kota ini sudah selesai saya akhirnya pulang dan meninggalkan kota ini. Dengan rindu yang sangat mendalam pada keluarga saya terutama dengan ibunda saya, dan dalam waktu 45 menit saya akhirnya kembali ke daerah saya bertemu keluarga dan kedua orangtua saya *ahh sangat melegahkan*
Dengan menunggu selama seminggu akhirnya dengan perasaan yang was was dan menunggu telepon dari tante saya yang tidak menelpon-nelpon yang membuat saya bingung di puasa yang mengeruk kerongkongan saya akhirnya ibu saya memberitahu bahwasanya saya LULUS *horaaaaeeeeey*
Akhirnya saya dinyatakan lulus dan harus melaksanakan nazar saya yang saat ini belum terlaksana *maaf ya allah, janji besok-besok* Dan sekarang saya sudah berada di kosan yang cukup nyaman bagi saya karena baru saya tempati kemarin dan belum merasakan sebenarnya. Harapan saya agar saya bisa kuliah tanpa hambatan apapun, semua berjalan lancar, dan bisa mendapatkan nilai di atas 3. Bisa membahagiakan ayahanda dan ibunda saya, saya sangat berharap itu. Semoga ALLAH mendengarkan ini, bantu saya ya ALLAH.

Note : thank's for everything mom and dad, thank's for izin kalian, wait me five years again. Tunggu pembuktian saya ma pa, dan restui saya menjalankan study disini. Help me god

Tidak ada komentar:

Posting Komentar